Formulir Kontak

 

SUBNETTING & PENGATURAN IP PADA LOKAL AREA NETWORK


Untuk berkomunikasi dengan host lain didalam suatu jaringan, sebuah host harus mempunyai IP (Internet Protocol) address. Pada praktikum ini, IP yang digunakan adalah IPv4 yang memiliki panjang 32 bit (4 byte).IP  address  sendiri  terbagi  menjadi  2  bagian  yaitu  bagian  network  address  dan node/host  address.  IPv4  terdiri  dari  5  class,  yaitu  A,  B,  C,  D  dan  E.  Kelas  D digunakan untuk multicasting, sedangkan kelas E untuk riset.

 
Gambar Contoh Penggunaan IP Address 

Berikut adalah alokasi bit untuk alamat IPv4 :
Kelas A :


Kelas B:


Kelas C:

Berikut adalah IP Address Range untuk masing-masing kelas : 

Subnetting : 
Mengapa dilakukan subnetting ?
1.   Untuk   mengurangi   lalu   lintas   jaringan   (mengurangi   broadcast   storm/
memperkecil broadcast domain)
2.   Mengoptimalisasi unjuk kerja jaringan
3.   Pengelolaan    yang    disederhanakan    (memudahkan    pengelolaan,
mengidentifikasikan permasalahan)
4.   Penghematan alamat IP

Pada dasarnya subnetting adalah mengambil bit-bit dari bagian host sebuah alamat
IP   danme-reserve   atau   menyimpannya   untuk   mendefinisikan   alamat   subnet.
Konsekuensinya adalah semakin sedikit jumlah bit untuk host. Jadi semakin banyak
jumkah subnet, semakin sedikit jumlah bit yang tersedia untuk mendefinisikan host
bit.
Contoh Subneting

Misalkan tersedia network address 192.168.1.0 / 24 → “ berarti kelas C ”. (Lihat
tabel di atas) Misal kita membutuhkan 6 kelompok jaringan/network, maka yang kita
lakukan  adalah  membagi  alamat  tersebut  menjadi  6  subnet.  Maka  rumus  yang
digunakan adalah 2^n >= jumlah subnet. Variabel n menunjukkan jumlah bit yang
dipinjam dari bit-bit host untuk dijadikan bit subnet.
Perhitungan:

2^n  >= 6 => 2^3  >= 6 ,sehingga n = 3


Perhitungan dengan metode binary :

-  subnet mask default (dlm biner) : 11111111.11111111.11111111.00000000
-    tambahkan    3    bit    1    di    ruas    paling    belakang    :
11111111.11111111.11111111.11100000
-  konversi subnet tsb ke desimal : 255.255.255. 224
(Berarti  subnet  mask  addressnya  adalah  255.255.255.224  untuk  mendapatkan  6
subnet)

Sekarang  untuk  mengetahui  jumlah  IP  yang  dapat  dipakai  untuk tiap  host  di  tiap
subnet, lakukan operasi berikut :

256    jumlah rentang dari 0 – 255

224  -    nilai ruas terakhir dari subnet yang baru

32    digunakan sebagai range buat subnetnya

Hasil 32 menunjukkan IP yang dapat dipakai untuk tiap subnet mask yang baru.
Berikut ini adalah daftar semua subnet untuk subnet mask class C 255.255.255 224
Subnet Mask    CIDR    Subnet Mask    CIDR
255.128.0.0    /9    255.255.240.0    /20
255.192.0.0    /10    255.255.248.0    /21
255.224.0.0    /11    255.255.252.0    /22
255.240.0.0    /12    255.255.254.0    /23
255.248.0.0    /13    255.255.255.0    /24
255.252.0.0    /14    255.255.255.128    /25
255.254.0.0    /15    255.255.255.192    /26
255.255.0.0    /16    255.255.255.224    /27
255.255.128.0    /17    255.255.255.240    /28
255.255.192.0    /18    255.255.255.248    /29
255.255.224.0    /19    255.255.255.252    /30


Subnet ke 0    :    192.168.1.0 – 192.168. 1. 31
Subnet ke 1    :    192.168.1.32 - 192.168.1. 63
Subnet ke 2    :    192.168.1.64 - 192.168.1. 95
Subnet ke 3    :    192.168.1.96 -  192.168.1.127
……………….
Subnet ke 7    :    192.168.1.224 – 192.168.1.255

Contoh menghitung broadcast address
Coba hitung broadcast address dan network address untuk IP 192.168.1.4 /29
Jawab    :    /29    berarti netmask = 255.255.255.248
IP Adress    :    192.168.1.4    11000000.10101000.00000001.00000100
netmask    :    255.255.255.248    11111111.11111111.11111111.11111000
Network Addr:    192.168.1.0    11000000.10101000.00000001.00000000
(AND)
Broadcast Addr:    192.168.1.7    11000000.10101000.00000001.00000111
(invers)

CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)

Perhitungan  subnetting  pada  CIDR  merupakan  perhitungan  lanjutan  mengenai  IP
Addressing dengan menggunakan metode VLSM ( Variable Length Subnet Mask ),
namun   sebelum   membahas   VLSM   perlu   direview   terlebih   dahulu   subnetting
menggunakan CIDR.

Pada  tahun  1992  lembaga  IEFT  memperkenalkan  suatu  konsep  perhitungan  IP
Address yang dinamakan supernetting atau classless inter domain routing (CIDR),
metode  ini  menggunakan  notasi  prefix  dengan  panjang  notasi  tertentu  sebagai
network  prefix,  panjang  notasi  prefix  ini  menentukan  jumlah  bit  sebelah  kiri  yang
digunakan sebagai Network ID, metode CIDR dengan notasi prefix dapat diterapkan
pada  semua  kelas  IP  Address  sehingga  hal  ini  memudahkan  dan  lebih  efektif.
Menggunakan metode CIDR kita dapat melakukan pembagian IP address yang tidak
berkelas sesukanya tergantung dari kebutuhan pemakai.

Sebelum  kita  melakukan  perhitungan  IP  address  menggunakan  metode  CIDR
berikut ini adalah nilai subnet yang dapat dihitung dan digunakan : 

Subnet Mask
CIDR
Subnet Mask
CIDR
255.128.0.0
/9
255.255.240.0
/20
255.192.0.0
/10
255.255.248.0
/21
255.224.0.0
/11
255.255.252.0
/22
255.240.0.0
/12
255.255.254.0
/23
255.248.0.0
/13
255.255.255.0
/24
255.252.0.0
/14
255.255.255.128
/25
255.254.0.0
/15
255.255.255.192
/26
255.255.0.0
/16
255.255.255.224
/27
255.255.128.0
/17
255.255.255.240
/28
255.255.192.0
/18
255.255.255.248
/29
255.255.224.0
/19
255.255.255.252
/30

Catatan penting dalam subnetting ini adalah penggunaan oktat pada subnet mask dimana :
-    untuk IP Address kelas C yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada oktat
terakhir  karena  pada  IP  Address  kelas  C  subnet  mask  default-nya  adalah
255.255.255.0

-    untuk  IP  Address  kelas  B  yang  dapat  dilakukan  CIDR-nya  adalah  pada  2
oktat  terakhir  karena  pada  IP  Address  kelas  B  subnet  mask  default-nya
adalah 255.255.0.0

-    untuk  IP  Address  kelas  A  yang  dapat  dilakukan  CIDR-nya  adalah  pada  3
oktat  terakhir  karena  IP  Address  kelas  A  subnet  mask  default-nya  adalah
255.0.0.0

VLSM ( Variable Length Subnet Mask )
Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda
dengan  memberikan  suatu  Network  Address  lebih  dari  satu  subnet  mask,  jika
menggunakan  CIDR  dimana  suatu  Network  ID  hanya  memiliki  satu  subnet  mask
saja, perbedaan yang mendasar disini juga adalah terletak pada pembagian blok,
pembagian blok VLSM bebas dan hanya dilakukan oleh si pemilik Network Address
yang telah diberikan kepadanya atau dengan kata lain sebagai IP address local dan
IP Address ini tidak dikenal dalam jaringan internet, namun tetap dapat melakukan
koneksi kedalam jaringan internet, hal ini terjadi dikarenakan jaringan internet hanya
mengenal IP Address berkelas.

Metode   VLSM   ataupun   CIDR   pada   prinsipnya   sama   yaitu   untuk   mengatasi
kekurangan IP Address dan dilakukannya pemecahan Network ID guna mengatasi
kekerungan  IP  Address  tersebut.  Network  Address  yang  telah  diberikan  oleh
lembaga IANA jumlahnya sangat terbatas, biasanya suatu perusahaan baik instansi
pemerintah, swasta maupun institusi pendidikan yang terkoneksi ke jaringan internet
hanya memilik Network ID tidak lebih dari 5 – 7 Network ID (IP Public).

Dalam  penerapan  IP  Address  menggunakan  metode  VLSM  agar  tetap  dapat
berkomunikasi kedalam jaringan internet sebaiknya pengelolaan network-nya dapat
memenuhi persyaratan ; routing protocol yang digunakan harus mampu membawa
informasi mengenai notasi prefix untuk setiap rute broadcastnya (routing protocol :
RIP, IGRP, EIGRP, OSPF dan lainnya, bahan bacaan lanjut protocol routing : CNAP
1-2),  semua  perangkat  router  yang  digunakan  dalam  jaringan  harus  mendukung
metode  VLSM  yang  menggunakan  algoritma  penerus  packet  informasi.  Tahapan
perihitungan  menggunakan  VLSM  IP  Address  yang  ada  dihitung  menggunakan
CIDR selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan VLSM, sebagai contoh :

130.20.0.0/20
Kita hitung jumlah subnet terlebih dahulu menggunakan CIDR, maka didapat
11111111.11111111.11110000.00000000 = /20
Jumlah angka binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah 4 maka 
 
Jumlah subnet = (2x) = 24 = 16
Maka blok tiap subnetnya adalah :
Blok subnet ke 1 = 130.20.0.0/20
Blok subnet ke 2 = 130.20.16.0/20
Blok subnet ke 3 = 130.20.32.0/20
Dst … sampai dengan
Blok subnet ke 16 = 130.20.240.0/20

Selanjutnya kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu 130.20.32.0 kemudian :

-    Kita pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai 16 diambil dari hasil
perhitungan subnet pertama yaitu /20 = (2x) = 24 = 16
-    Selanjutnya nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini
kita gunakan /24, maka didapat 130.20.32.0/24 kemudian diperbanyak
menjadi 16 blok lagi sehingga didapat 16 blok baru yaitu :
Blok subnet VLSM 1-1 = 130.20.32.0/24
Blok subnet VLSM 1-2 = 130.20.33.0/24, dst..sampai ke 16

-    Selanjutnya  kita  ambil  kembali  nilai  ke  1  dari  blok  subnet  VLSM  1-1  yaitu
130.20.32.0 kemudian kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namun
oktat ke 4 pada Network ID yang kita ubah juga menjadi 8 blok kelipatan dari 32
-    sehingga didapat :
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.32.0/27
Blok subnet VLSM 2-2 = 130.20.32.32/27
Blok subnet VLSM 2-3 = 130.20.33.64/27
Blok subnet VLSM 2-4 = 130.20.34.96/27
Blok subnet VLSM 2-5 = 130.20.35.128/27
Blok subnet VLSM 2-6 = 130.20.36.160/27, dst

IPv6 Addresses (TAMBAHAN)

IPv6  adalah  format  IP  dengan  panjang  128  bit  dan  umumnya  ditulis  sebagai  8
bilangan 16 bit hexadecimal.Memiliki jumlah alamat IP = 2128 (sekitar 3.4x 1038).
Bandingkan dengan IPv4 dengan format hanya 32 bit yang berarti memiliki jumlah IP
= 232 (sekitar 4.3x109).

Format  penulisannya  adalah  dengan  hexadecimal  yang  masing-masing  16  bit
dengan dipisahkan dengan tanda titik dua (:) Representasi alamat pada IPv6 ada
beberapa macam

- Model x: x: x: x: x: x: x: x
X adalah nilai berupa hexadecimal 16 bit dari porsi alamat. Karena terdapat 8 buah
‘x’,
jumlah total = 816 = 128 bit.
Contohnya : FEDC:BA98:7654:3210:FEDC:BA98:7654:3210

-Jika format pengalamatan IP mengandung kumpulan group 16 bit bernilai ‘0’, maka
direpresentasikan dengan “::”.
Contohnya : 3FFE:0:0:0:0:0:FE56:3210 dapat direpresentasikan menjadi 
3FFE::FE56:3210

-Model x: x: x: x: x: d: d: d
d adalah alamat IPv4 32 bit. Contohnya : 0:0:0:0:FFFF:13.1.68.3
direpresentasikan menjadi ::FFFF:13.1.68.3 

Total comment

Author

Unknown

0   komentar

Cancel Reply